FUCHUN COMMUNITY CLUB

Malay Activity Executive Committee

 

@ 1 Woodlands St 31 Singapore

 

 

 

Serumpun

Of One Root

 

A Taridra (Dance-Drama) Presented By

Fuchun Community Club 

Malay Activity Executive Committee

 

At The Official Opening

Of Malay Heritage Centre

 

on 4 & 5 June 2005

 

Guest of Honour:

Prime Minister Lee Hsien Loong

 

 

 

Scene 1  &  Scene 2  on this page

 

The story is about life in 2 neighbouring villages: A farming village, “Sinar Suria”  & a fishing village, “Bayu Kencana”.  The villagers live harmoniously among themselves. The relationship between the two villages is also harmonious. They organise and participate in many cultural activities in their spare time.

 

Taridra “Serumpun” mengisahkan tentang kehidupan dua buah desa yang berdekatan: Desa petani, “Sinar Suria”  dan desa nelayan, “Bayu Kencana”. Kehidupan antara kedua buah desa ini amatlah damai. Mereka saling bantu membantu di antara satu sama lain. Keharmonian kehidupan menyerlah diantara penduduk-penduduk di kedua-dua desa tersebut. Banyak kegiatan seni budaya yang mereka amalkan ketika mempunyai keluangan waktu.

 

 

Scene 1 / Babak 1: The Fishermen Return / Nelayan Pulang

 

The fishermen of Bayu Kencana village return from their fishing trip. The fishermen arrive carrying their catch, helped by the villagers. Children run happily to receive their fathers and the wives lovingly receive their husbands.

 

Oh.....oh....oh.....Bayu Kencana pinggir lautan Desa Nelayan........

 Bayu Kencana di  pinggir lautan, Budi Bahasa menjadi sanjungan. Rezeki di laut sudah suratan, Itulah pusaka zaman berzaman.........

 

Nelayan baru pulang. Anak Desa Bayu Kencana kegembiraan menyambut kepulangan nelayan yang baru pulang.

Kanak- kanak berlari menyambut ayah mereka dan sang isteri mesra bertemu suami masing-masing.

 

 

The fishermen are welcomed with a dance.

 

Sebuah tarian dipersembahkan untuk menyambut nelayan yang baru pulang.

Lautan Buas! Tidak akan puas Lautan Luas! Biarpun tertewas Lautan Dalam! Pasrah jika karam

Kaulah Sahabat! Kaulah Kawan!! Kaulah Teman!!!

 

 Biar buasmu melanda bagai Geruda, Tetap kuharungi penoh tabah,

Di situlah ku bermohon nafkah, Untuk keluarga sanak saudara tercinta.........

 

----------------------------------------------------End of Scene 1---------------------------------------------------

 

Scene 2 / Babak 2: The Harvest / Musim Menuai

 

 

The harvesting season arrives. The farmers and their families work the fields.

 

Oh....oh......oh Sinar Suria mencari rezeki Di bumi yang dirahmati.......

Sinar Suria nama diberi, Desanya permai saling menghormati,

Hidup bertani, Di bumi terhampar mencari rezeki......

 

Musim menuai sudah tiba!! Para petani menuai cucuk tanam mereka di ladang.

 

Setiap benih yang ditanam

Akan dibelai harapan mendalam

Setiap pucuk berputik  mewangi

Kemuncak doa harum setanggi

 

Biar badan peluh  membasahi

Biar terbenam lumpur dikaki

Pemberian Mu Ya Allah ku sanjungi

Kurnia Mu Ya Allah selalu ku cari

 

Biar genjur rambut dek mentari

Biar terguris jari jemari

Tanah ini tetap digemburi

Bisikan madah seorang petani......

The Harvest Dance

 

Tarian Menuai

 

The Harvest Dance

 

Tarian Menuai

 

 

----------------------------------------------------End of Scene 2---------------------------------------------------

 

 

Scene 3 & 4: Click Here  

            

 

 


 

We appreciate your feedback very much. Please e-mail us at:

fuchunccmaec@persadaku.org

 

 

 

 

| Home Page | Foreword | About Fuchun CC MAEC | Committee Members |

| Schedule of Activities | Webstats |  E-Newsletter | Our Links | Application Form |

 

 

 Contact us at:

Tel: 63656911
Fax: 63657472

1, Woodlands Street 31, Singapore 738581