Rampaian

Pantun-Pantun
 
Dilafazkan Oleh

Raja Bangsawan
Pak Haji Abdul Hamid Ahmad

 



Pantun Poetry Recited By
 

King Of Malay Classical Drama (Bangsawan)
Mr Abdul Hamid Ahmad
 
Interpreted In English By Yahya Hamid

 

 

 


 

(1)
 
Besi Kuning Besi Kursani,

Dibuat Pedang Dua Sepasang,

Gajah Mati Garang Berani,
Elephant Died Fierce & Brave,
 
Mati Terdorong Di Ladang Pisang
Being Pushed In Banana Orchard.


Maksudnya: Gajah diibaratkan Pembesar, yang kesedapan makan rasuah (pisang) hingga “jatuh” terdorong Di Ladang Rasuah (Pisang)
Meaning: Elephant is likened to a high official who enjoys receiving bribes (bananas) & falls in an orchard of bribes (banana orchard)

 

(2)
 
Berkepok Padi Dari Nyalas,

Dibawa Orang Pergi Belayar,

Kalau Budi Sudah Berbalas,
If Favour Has Been Returned,
 
Laksana Hutang Sudah Berbayar
It’s Like Debt Has Been Paid.

 

(3)
 
Mustika Embun Tinggi Harga,

Dikolom Anak Raja Naga,

Tidak Termasuk Kepada Sangka,
Not Within The Expectation,
 
Mata Tidur Bantal Berjaga
That The Eye’s Asleep While The Pillow’s Awake


Pantun Sindirin Maksudnya: Suami atau isteri yang ‘main kayu tiga’ . Fikiran (bantal) mengingat kepada kekasih lain sedangkan suami atau isterinya ada di samping.
Meaning: Husband or wife who’s having an affair. The mind (pillow) is thinking of someone else though the spouse is beside.

 

(4)
 
Orang Membajak Memakai Tengkolok,

Di Bukit Tinggi Bersawah Padi,

Orang Bijak Banyak Lenggok,
Smart People, Too Many Wants,
 
Bak Tengguli Di Dalam Kuali.
Like Coconut Curd In The Frying Pan.

 

Maksudnya: Seringkali orang yang pandai itu angkuh & menunjuk-nunjuk kepandaiannya (riak) atau dikatakan “Tahi Minyak“ (Tengguli).
Meaning: Smart people are often arrogant & show-off .

 

(5)
Puteh Melepak Putri Sagor,

Berjalan Pantas Dayang Dibawa,

Bila Nampak Pelepah Gugur,
When Seeing A Frond* Drops,
 
Pucok Di Atas Jangan Ketawa,
New Shoot At The Top Shouldn’t Laugh

* “Frond”: Long Leave Of Ferns, Palm Trees Etc.

Maksudnya: Yang Muda jangan mentertawakan Yang Tua Kerana Yang Muda juga akan menjadi tua and mati bila sampai masa nya.
Meaning: The Young shouldn’t laugh at the Old when the latter falls because one day the Young will become old too and falls.

 

(6)
Bila Langsat Sudah Menguning,

Habis Senduduk Kena Tebang,

Bila Dapat Sebilah Gading,
When One Gets A Piece Of Ivory,
 
Habis Tanduk Kena Buang.
Then The Horn Will Be Discarded.


Maksudnya: Bila mendapat kawan baru yang lebih kaya atau berkedudukan lebih tinggi (gading), kawan lama (tanduk) yang kekurangan jangan diketepikan.
Meaning: When one makes new friend who’s richer & of higher
status (ivory), don’t discard old friends (horn) who are not as fortunate.

 

(7)
Orang Seberang Ke Tanjung Batu,

Membawa Takar Di Dalam Perahu,

Zaman Sekarang Memang Begitu,
It’s Like That In The World These Days,
 
Setanggi Dibakar Kemenyan Berbau.
”Setanggi” Is Burnt,“Kemenyan” Gets The Aroma.


Maksudnya: Orang lain yang bekerja keras, orang lain pula yang
dapat nama. Sama seperti: “ Lembu Punya Susu, Sapi Dapat Nama”.
Meaning: Someone does the hard work but another person gets the credit. Similar to a Malay proverb meaning: “It’s the cow’s milk but butter gets the name”.

 

(8)
 
Kasa Reput Disulam Bertaut,

Sayang Mak Milah Bertenun Lagi,

Sebelum Dijemput Ajal Dan Maut,
Before Death Comes A Calling,
 
Insyaallah, Kita Berjumpa Lagi.
If God Wills It, We’ll Meet Again.